Burung Paruh Kodok Jawa (Batrachostomus javensis) atau Javan
Frogmouth ini merupakan burung yang aktif di malam hari (nokturnal). Burung ini tersebar di Asia Tenggara, Palawan dan Sunda
Besar. Jarang ditemukan di Sumatera namun di Kalimantan tercatat hampir di
seluruh dataran rendah. Tidak umum
terdapat di hutan dataran rendah basah dan perbukitan di Jawa (Mackkinnon, dkk).
Walaupun termasuk burung yang sulit ditemukan namun cukup banyak para
fotografer, peneliti, berhasil menjumpai burung malam ini. Berdasarkan data
perjumpaan sebelumnya (sumber : Toni Artaka, dkk) di kawasan Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru burung ini tercatat dijumpai di Ranu Darungan serta Ranu Tompe.
Alhamdulillah,
pertemuan dengan Paruh Kodok Jawa kali ini beda dari catatan sebelumnya yaitu di wilayah Ireng-ireng. Ketika bertemu burung malam ini, bertepatan dengan "kesempatan langka" hunting burung bareng para suhu burung tanah Jawa Bali, hahah. Mereka antara lain Mas Swiss Winnasis, Mas Heru Cahyono, Mas Deny Hatief dan Mas Arif Budek. Pada saat dijumpai burung ini sedang “berduaan” yang setelah diamati gerak-geriknya selama hampir 1 jam, kelihatannya sedang masa kawin. Awalnya saat melihat burung ini saya mengira burung ini burung cabak (hahah.. maklum waktu itu baru mulai teracuni dengan dunia hunting foto dan pengamatan burung, heheh), kemudian saya memanggil mas deny hatief, seketika langsung berkata : "Ini Paruh Kodok Jawa, Mas! Burung Spesial ini!" Alhamdulillaah.. jeprat jepret.. dan jadilah kami berdua grusak grusuk memotret jenis elusive ini, hehe
Memang kebiasaan burung ini (menurut para ahli) pada siang hari
adalah duduk/ bertengger di ranting pohon yang umumnya tidak jauh dari tanah
dan kadang-kadang dua burung (jantan dan betina) duduk berdekatan.
Awal
tahun 2016, monitoring burung pada kawasan ireng-ireng ini pun kembali kami
lakukan, dengan harapan dapat menjumpai sekaligus mendokumentasikan jenis-jenis
burung lainnya untuk menambah database TNBTS.
Berdasarkan hasil sharing dengan
beberapa rekan PEH dan pengamat burung, selain Paruh Kodok Jawa, di Ireng-ireng
ini pernah terpantau beberapa jenis endemik dan atau jarang ditemukan seperti
Burung Madu Jawa (Aethopyga mystacalis),
Tangkar Ongklet (Platylophus
galericulatus), Luntur Harimau (Harpactes
oreskios), Puyuh Gonggong Jawa (Arborophila
javanica) dan lainnya. Inipun menjadi target untuk data selanjutnya.